Paulus memberikan sebuah amanat yang besar dan agung: seo web hosting Timotius harus melayani Tuhan, “dengan tidak bercacat dan tidak bercela” (1 Tim 6:14). Barangkali seperti orang-orang yang sadar akan ketidakmampuan mereka sendiri, Timotius merasa kewalahan dan tak sanggup dengan tugas yang diberikan kepadanya. Namun Paulus memberikan pengarahan berikut ini: “Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus” (1 Tim 6:13). Paulus sendiri mengetahui bahwa hal itu seperti mengalami kehadiran Allah, dengan demikian dia yakin dalam kemampuan Tuhan untuk memberdayakan Timotius guna melayani-Nya – walaupun yang bersangkutan memiliki kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, Paulus sendiri mengalami kehadiran Yesus yang penuh kuat-kuasa sehingga keseluruhan hidupnya diubah (Kis 9:1-22). Dari perjumpaannya dengan Yesus dengan cara yang spektakuler tersebut, Paulus tidak hanya menjadi seorang pengikut Kristus yang setia, melainkan juga seorang pewarta Injil yang besar yang siap menderita sengsara untuk/demi Allah yang disembahnya. Dalam Kitab Suci Perjanjian Lama kita membaca bahwa Musa bertemu dengan “Allah yang hidup” di semak yang menyala, dan melalui kehadiran-Nya, diberdayakan untuk berkonfrontasi dengan Firaun dan memimpin umat-Nya ke luar dari perbudakan di Mesir, walaupun ia sendiri merasa tidak mampu untuk melakukan hal itu (Kel 3:1-12; 5:1).
Baik Paulus maupun Musa – dan banyak lagi yang lain – menunjukkan kepada kita bagaimana pengalaman akan kehadiran Tuhan dapat mengubah hidup seseorang secara drastis. Layaknya selimut yang hangat, Allah melingkupi kita dengan suatu cintakasih yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kasih Allah memberikan kita damai sejahtera dan melindungi kita dalam pencobaan-pencobaan yang kita alami. Ini adalah kasih yang menantikan suatu tanggapan dari kita masing-masing. Hanya pemberian kita yang paling berharga – yaitu persembahan keseluruhan hidup kita sendiri – kelihatannya berharga bagi sang Raja segala raja.
God the FatherLewat baptisan kita, Allah telah memberikan amanat yang sama seperti yang diberikan oleh Paulus kepada Timotius. Akan tetapi, untuk melaksanakan/ mewujudkannya, kita harus memperoleh kekuatan dari Tuhan sendiri. Kita tidak mampu melaksanakannya atas dasar kekuatan kita sendiri.
Saudari-Saudara yang dikasihi Kristus, sekarang marilah kita (anda dan saya) bertanya kepada diri kita masing-masing: Apakah kita mencari kehadiran Tuhan setiap hari dalam doa? Apakah kita mengenali karya Roh Kudus yang menghibur dan membimbing hidup kita? Allah akan datang kepada kita apabila kita membuka hati kita bagi-Nya. Oleh karena itu, marilah kita menanggapi undangan-Nya dan menyambut-Nya ke dalam hidup kita.
DOA: Tuhan Yesus, aku sungguh ingin mengalami kehadiran-Mu. Walaupun aku seorang pendosa, aku percaya bahwa Engkau telah menebusku melalui kematian-Mu di atas kayu salib dan juga kebangkitan-Mu. Datanglah ke dalam hidupku, ya Tuhan Yesus, dengan cara yang penuh kuat-kuasa sehingga dengan demikian aku dapat melaksanakan pekerjaan yang Kautugaskan kepadaku di atas bumi ini. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 8:4-15), bacalah tulisan yang berjudul “MENGELUARKAN BUAH DALAM KETEKUNAN” (bacaan tanggal 19-9-15) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 15-09 BACAAN HARIAN SEPTEMBER 2015.
Cilandak, 16 September 2015 [Peringatan S. Kornelius, Paus & S. Siprianus, Uskup-Martir]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
September 18, 2015 sangsabda Leave a comment
Categories: Uncategorized Tags: SURAT PAULUS YANG PERTAMA KEPADA TIMOTIUS, YESUS KRISTUS
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG MELAYANI YESUS DAN ROMBONGAN-NYA
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG MELAYANI YESUS DAN ROMBONGAN-NYA
(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXIV – Jumat, 18 September 2015)
Keluarga Fransiskan: Peringatan S. Yosef dari Copertino, Imam
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG MELAYANI YESUS DAN ROMBONGAN-NYA
PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG MELAYANI YESUS DAN ROMBONGAN-NYA
(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXIV – Jumat, 18 September 2015)
Keluarga Fransiskan: Peringatan S. Yosef dari Copertino, Imam
stdas0158-FAITHFUL WOMENTidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat dan berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana istri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan harta milik mereka. (Luk 8:1-3)
Bacaan Pertama: 1 Tim 6:2c-12; Mazmur Tanggapan: Mzm 49:6-9,17-20
Kemurahan-hati yang sejati mengalir dari hati yang penuh rasa syukur. Dalam catatan singkatnya tentang perempuan-perempuan yang mengikuti Yesus dan rombongan-Nya serta melayani mereka semua dengan menggunakan sumber daya yang mereka miliki, Santo Lukas memberikan kepada kita sebuah gambaran tentang kemurahan-hati yang luarbiasa. Siapakah sebenarnya perempuan-perempuan itu? Kitab Suci hanya memberikan kepada kita sedikit informasi. Maria Magdalena – yang hidup di bawah pengaruh roh-roh jahat sebelum Yesus membebaskan dirinya (Luk 8:2).
The post Timotius harus melayani Tuhan, “dengan tidak bercacat dan tidak bercela” (1 Tim 6:14) appeared first on Jaguarrft Automobile and Bussines.