Mazmur Tanggapan: Mzm 19:2-5; Bacaan Injil: Mat 9:9-13 cream pemutih wajah
Lewi atau Matius kelihatannya bukanlah seorang kandidat yang cocok untuk memenuhi panggilan Yesus sebagai seorang murid-Nya. Matius adalah seorang pemungut cukai dan kolaborator dengan penguasa Romawi, penjajah dan penindas bangsa Yahudi, karenanya dia dipandang hina, dibenci dan dikutuk oleh bangsanya sendiri serta diperlakukan sebagai seorang pendosa dan “sampah masyarakat”. Namun demikian, Yesus tokh mengundang pendosa ini guna mengikuti jejak-Nya dan kemudian memberi amanat kepadanya untuk menyebar-luaskan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia. Matius merasa sangat berterima kasih penuh syukur karena Yesus menunjukkan kasih-Nya dan penerimaan-Nya terhadap dirinya. Oleh karena itu Matius secara all-out dan penuh entusiasme mempersembahkan seluruh hidupnya guna memenuhi panggilan Yesus terhadap dirinya.
Di bagian terakhir Injil Matius kita membaca Yesus memberi amanat agung (great commission) kepada para murid-Nya: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di surga dan di bumi. Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Mat 28:18-20). Matius menaruh kepercayaan besar pada kata-kata Yesus ini. Dia memahami bahwa sementara dirinya belum sempurna, Yesus memiliki kuat-kuasa untuk bekerja melalui dirinya. Seperti kita ketahui, dengan berjalannya waktu, great commission dari Yesus ini berubah menjadi great omission, artinya suatu “kelalaian besar” dari sebagian besar umat Kristiani yang lupa akan tugas utama mereka untuk mewartakan Injil Tuhan Yesus Kristus.
MATIUS PELINDUNG PARA BANKIRMatius bukanlah sekadar seorang pendosa biasa-biasa saja, namun seorang pendosa yang dikenal umum dan dipandang hina dalam masyarakat. Barangkali Matius pernah berpikir, bahwa kalau begitu halnya, maka siapa yang akan mendengarkan pewartaan Injil olehnya? Tentu saja Matius menyadari akan hal itu. Oleh karena itu, ketika dia menerima panggilan Yesus, Matius menyadari bahwa dia harus menggantungkan seluruh hidupnya kepada Yesus. Walaupun kemampuan dan keterampilan yang dimiliki Matius adalah di bidang pemungutan cukai/pajak, dia menerima secara tanpa syarat rencana Allah bagi hidupnya. Matius meninggalkan ide-idenya sendiri tentang profesi dan mengabdikan sisa hidupnya dengan mewartakan Kabar Baik Yesus. Kepadanya telah diberikan panggilan yang khusus dan ia melakukannya seturut apa yang diperintahkan Allah.
Dalam bacaan hari ini, Paulus menjelaskan bagaimana kita masing-masing – seperti juga Matius – dipanggil oleh Allah untuk suatu tugas khusus. Paulus memahami bahwa pengabdian yang lengkap-total kepada Yesus itu diperlukan. Untuk itu dia menasihati para pembaca suratnya, “supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu” (Ef 4:1).
Saudari dan Saudara, marilah sekarang kita berpaling kepada Yesus dan memperkenankan-Nya menunjukkan kepada kita misi kita yang khas – walaupun misi tersebut kelihatan sama di mata kita sendiri kalau di bandingkan dengan misi kepada orang lain, atau melampaui kemampuan manusiawi kita. Dalam iman, marilah kita mengikuti contoh yang diberikan oleh Matius – selagi kita dengan rendah hati memandang Yesus dalam iman.
DOA: Tuhan Yesus, aku menerima panggilan-Mu dengan “rendah hati, lemah lembut, dan sabar” (Ef 4:2). Tunjukkanlah kepadaku peran yang harus kujalankan dalam membangun Kerajaan-Mu. Kuatkanlah diriku dengan kehadiran-Mu. Berdayakanlah aku agar dapat memproklamasikan kebenaran-Mu seperti yang telah dilakukan oleh Santo Matius”. Amin.
Catatan: Untuk mendalami bacaan Injil hari ini (Mat 9:9-13), bacalah tulisan yang berjudul “BUKAN ORANG SEHAT YANG MEMERLUKAN TABIB” (bacaan tanggal 21-9-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 13-09 PERMENUNGAN ALKITABIAH SEPTEMBER 2013.
Cilandak, 18 September 2015 [Peringatan S. Yosef dari Copertino, Imam]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
September 20, 2015 sangsabda Leave a comment
Categories: 15-09 BACAAN HARIAN SEPTEMBER 2015, KEMURIDAN, SAKSI-SAKSI KRISTUS SEPANJANG MASA Tags: LEWI, SANTO MATIUS, YESUS KRISTUS, [PEMUNGUT CUKAI
YESUS INGIN MENARIK KITA AGAR LEBIH DEKAT KEPADA BAPA
YESUS INGIN MENARIK KITA AGAR LEBIH DEKAT KEPADA BAPA
(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU BIASA XXV [TAHUN B] – 20 September 2015)
Jesus_181Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seseorang ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” Lalu Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Siapa saja yang menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Siapa yang menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” (Mrk 9:30-37)
The post Paulus menjelaskan bagaimana kita masing-masing – seperti juga Matius – dipanggil oleh Allah untuk suatu tugas khusus appeared first on Jaguarrft Automobile and Bussines.